BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang Dari Remaja
Pada
dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Beberapa ahli
mengatakan :
a.
Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan
remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita
cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat,
sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut
“kenakalan”.
b.
Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku
pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku /
tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta
ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
c.
Singgih D. Gunarso (1988 : 19),
mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang
berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1) kenakalan yang bersifat amoral
dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit
digolongkan sebagai pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar
hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku
sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut
bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan
;
1.
Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi,
suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
2.
Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran
dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua
tanpa izin
3.
Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan
narkotika, hubungan seks diluar nikah, pergaulan bebas, pemerkosaan dll.
Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.
Tentang
normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan dalam
pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). dalam bukunya “ Rules
of Sociological Method” bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau
dalam batas-batas tertentu dianggap melanggar fakta sosial yang normal dan
dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin
menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku
tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut
terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang
tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu
perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada
masyarakat. Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai
oleh individu akan kolektivitas, seperti keluarga dalam bertingkah laku agar
dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya.
Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok
bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh
setiap individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan
dianggap efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan
tugas-tugasnya, menurut (Achlis, 1992) keberfungsian sosial adalah kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam
situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan
nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.
Keberfungsian
sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi
resiprokal antara keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya
dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga
salah satunya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan
dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.
B.
Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Perilaku
‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
B.1.
Faktor internal:
a. Krisis
identitas, Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol
diri yang lemah, Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
B.2.
Faktor eksternal:
a. Keluarga,
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b. Teman
sebaya yang kurang baik
c. Komunitas/lingkungan/sekolah/
tempat tinggal yang kurang baik.
C.
Hal-Hal Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi
kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi
dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua,
teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan
jiwa remaja tersebut. Traumatrauma dalam hidupnya harus diselesaikan,
konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka
harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Pertanyaannya :
tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu
pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ?
Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah
yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya.
Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan
perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan
remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada."
Kenakalan
remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata banyak orang
tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya
menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan
kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk
memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu
ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan
seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang
jarang memperhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal
ini orang. Orang selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi
karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak
benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman seseorang.
Setelah
diketahui penyebab terjadinya kenakalan remaja, maka ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah :
a.
Kegagalan mencapai identitas peran dan
lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
b.
Adanya motivasi dari keluarga, guru,
teman sebaya untuk melakukan point pertama.
c.
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi
keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
d.
Remaja pandai memilih teman dan
lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di
komunitas mana remaja harus bergaul.
e.
Remaja membentuk ketahanan diri agar
tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada
tidak sesuai dengan harapan.
f.
Pemberian ilmu yang bermakna yang
terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa
moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
g.
Memberikan lingkungan yang baik sejak
dini, disertai pemahaman akan perkembangan anakanak kita dengan baik, akan
banyak membantu mengurangi kenakalan remaja
h.
Membentuk suasana sekolah yang kondusif,
nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan
remaja.
Sebagai
penutup, mari kita cermati film “aborsi” sebagai salah satu dampak pergaulan
bebas (yang dilakukan oleh remaja yang tidak bertanggungjawab pada janin yang
dikandungnya) dan bentuk kenakalan remaja (yang jelas melanggar norma agama dan
masyarakat). Refleksikan. Maknakan. Apa penyebabnya? Apa solusinya? Apa janjimu
untuk dirimu, temanmu, keluargamu dan negaramu?
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pada dasarnya kenakalan remaja adalah
setiap perilaku yang menyimpang yang dilakukan remaja, dan mengandung unsur
pidana.
2.
Adapun penyebabnya beragam, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
3.
Remaja hendaknya memiliki figur panutan
sebagai sebuah inspirasi bagi remaja guna mendukung tumbuh kembang remaja.
B.
Kritik
dan saran
Kami
selaku pemakalah menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam proses penyusunan
makalah ini, oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat di perlukan.
Guna memperbaiki sekaligus menyempurnakan makalah ini, yang insya allah berguna
pada generasi yang selanjutnya.
Akhirul
qalam,,,
Wassalamualaikum…war…wab…
DAFTAR PUSTAKA
Kartini Kartono. 1988.Psikologi Remaja. Bandung : PT.Rosda Karya
Singgih D. Gunarso.1988.Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT
Gramedia
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Kenakalan%20Remaja%20Atau%20Kenakalan%20Orang%20Tua&&nomorurut_artikel=72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar